Minggu, 19 Februari 2012

Penyesalan

MENYESAL
ADALAH AWAL DARI
PERBAIKAN
Sahabatku yang sering
digelisahkan oleh rasa menyesal,
katakanlah ini sebagai
kalimatmu sendiri …
Tuhanku Yang Maha Pemaaf,
Tak kunjung selesai rasanya
diri ini membuat kesalahan. Tak
pernah usai aku menyesali
kesalahan dan berjanji tak akan
mengulanginya lagi.
Tapi kesalahan demi kesalahan
tetap terjadi, seolah aku tak
pernah tumbuh.
Tuhan, rasa ini menyiksaku,
menyedihkanku, dan mungkin
ini yang sering menjadikanku
galau tanpa kumengerti
mengapa.
Tapi, di pagi yang damai ini aku
mengerti, bahwa "hanya jiwa
baik yang bisa menyesal."
Seharusnya aku mensyukuri
kemampuan hatiku untuk
merasakan penyesalan. Karena,
jiwa yang baik mengetahui
perbedaan antara kebaikan dan
keburukan, dan menyadari
bahwa kesalahan bukanlah
keburukan, tapi tertundanya
keberhasilan dalam
mengupayakan kebaikan.
Sesungguhnya, aku hanya bisa
salah dalam upaya kebaikan.
Kesalahan dalam upaya yang
tidak jujur, adalah dosa.
Kesalahanku bukanlah dosa,
tapi belum sampainya
jangkauan upaya baikku.
Aku akan sampai, karena aku
sedang memampukan diri.
Aku akan menjadi lebih baik,
karena penyesalanku akan
mencegahku mengulangi sikap
dan cara yang telah
membatalkan keberhasilanku.
Aku sedang tumbuh, menjadi
lebih baik, lebih kuat, dan lebih
mampu.
Tuhan, hari ini aku akan belajar
untuk menerima penyesalanku
dengan rasa syukur, dan
menjadikannya awal perbaikan
diri dan hidupku.
Tuhan, jadikanlah penyesalanku
sebagai bagian dari keindahan
hidupku, bukan penyedih dan
penyiksaku.
Aku mencintaiMu, maka
berhasilkan dan gagalkanlah
aku dalam kasih sayangMu,
karena tidak ada apa pun yang
Kau lakukan kepadaku - yang
niatnya tidak untuk
memuliakanku.
Tidak ada istilah gagal bagi jiwa
yang dicintai Tuhan.
Aku kekasih kecil Tuhan,
sehingga kegagalanku pun
adalah keberhasilan.
Sungguh indah hidup ini, jika
aku ikhlas melihatnya dengan
mata yang melihat kebaikan di
balik semua kejadian.
Terima kasih Tuhan.
Muliakanlah aku.
Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar